Kamis, 01 Mei 2014

Iman Kepada Malaikat Allah

1. Pengertian Iman Kepada Malaikat
Iman kepada malaikat adalah Rukun Iman yang ke-2. Rukun Iman yang jumlahnya ada 6 merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan, juga tidak dapat dipilih-pilih. Sehingga tidak disebut orang beriman jika tidak meyakini salah satu dari Rukum Iman tersebut. Malaikat bertugas dan berfungsi sebagai perantara dan pelaksana kehendak Allah SWT., terutama yang berhubungan dengan alam rohani manusia. Asal kata malaikat adalah malak, jamaknya malaikat, sedangkan akar katanya ialah a’lak atau a’luuka yang berarti risalah atau menyampaikan pesan.

Banyak bukti yang menunjukkan adanya malaikat, misalnya malaikat penyampai wahyu yang diterima oleh para nabi dan rasul. Sejak Nabi Adam a.s. sampai Rasulullah saw., malaikat yang menyampaikan wahyu adalah Malaikat Jibril. Firman Allah swt dalam surat Hud ayat 69 sampai 70 yang artinya: 69.” Dan sesungguhnya utusan-utusan Kami (malaikat-malaikat) telah datang kepada lbrahim dengan membawa kabar gembira. Mereka mengucapkan,’Salaman’ (Selamat). Ibrahim menjawab,’Salamun’ (Selamatlah), maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging sapi yang dipanggang.”70. ” Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka, dan merasa takut kepada mereka. Malaikat itu berkata, "Jangan kamu takut, sesungguhnya kami adalah (malaikat) yang diutus kepada kaum Luth.”

Al Quran menyatakan bahwa manusia berasal dari tanah dan jin berasal dari api. Menurut hadis yang bersumber dari Siti Aisyah r.a. yang diriwayatkan oleh Muslim bahwa malaikat diciptakan dari cahaya. Jika manusia berasal dari zat (materi) padat dan wujud nyata, maka malaikat tidalk berasal dari zat padat dan wujud tidak kelihatan, tidak nyata, atau gaib. Firman Allah dalam surat Al Ahzab ayat 9 yang artinya: ” Hai orang-orang yang beriman, ingatlah akan nikmat Allah (yang telah dikurniakan) kepadamu ketika datang kepadamu tentara-tentara, lalu Kami kirimkan kepada mereka angin topan dan tentara yang tidak dapat kamu melihatnya. Dan adalah Allah Maha Melihat akan apa yang kamu kerjakan.”

Malaikat tidak pernah membantah atas segala perintah Allah swt. dan selalu taat dan patuh kepada Allah swt. Seperti yang tercantum dalam Al Quran surat An Nahl ayat 50 yang artinya: “Mereka takut kepada Tuhan mereka yang berkuasa atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka).” Firman Allah juga menjelaskan sebagai berikut: ” Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, ”Sujudlah kamu kepada Adam”, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turanan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (Allah) bagi orang-orang yang zalim.”(QS Al Kahfi/18:50).

Dalam surat Al Ma’arij ayat empat (4), para maialikat dikatakan memiliki kecepatan gerak yang luar biasa. Para malaikat jika menghadap Allah swt. hanya membutuhkan waktu satu hari yang kadarnya lima puluh ribu tahun. Fungsi pokok malaikat ialah menyampaikan pesan Allah swt. kepada makhluk lainnya, khususnya manusia sebagaimana dijelaskan dalam Al Quran sebagai berikut.
  1. Malaikat sebagai perantara dalam menyampaikan wahyu Allah. Firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 27, Asy Syura ayat 27, serta An Nisa ayat 163.
  2. Malaikat sebagai perantara untuk menabahkan dan menguatkan hati orang-orang yang beriman. Hal tersebut dijelaskan dalam surat Lukman ayat 30.
  3. Malaikat sebagai perantara dalam melaksanakan hukuman Allah swt. Firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 41-44.
  4. Malaikat sebagai penolong dan mendoakan manusia. Sebagaimana yang tercantum dalam surat An Najm ayat 26, Asy Syura ayat 5, Al Mukmin ayat 79, serta Ali Imran ayat 43.
  5. Malaikat memberikan pertolongan kepada manusia dalam perkembangan rohaninya. Firman Allah dalam surat Al Ahzab ayat 43 dan Asy Syura ayat 5.
  6. Malaikat memberikan ilham atau penjelasan ke dalam dada (hati) manusia. Firman Allah dalam surat Al Qiyamah ayat 16-19.
  7. Malaikat mencatat tingkah laku atau perbuatan manusia. Firman Allah dalam surat Al Qasas ayat 10-12.
  8. Malakiat mencabut nyawa manusia. Firman Allah dalam surat An Nahl ayat 27-28 serta An Nisa ayat 97.
  9. Malaikat mendatangkan azab bagi umat yang zalim dan mengingkari ayat-ayat Tuhan. Firman Allah dalam surat Muhammad ayat 27.
  10. Malaikat mengiringi atau mengikuti manusia secara bergiliran. Firman Allah dalam surat Ar Ra’ad ayat 11.

2.   Nama Malaikat dan Tugasnya
Jumlah malaikat cukup banyak, tetapi jumlah malaikat yang patut diketahui dan diimani manusia hanyalah 10 nama, yaitu sebagai berikut.
a.  Malaikat Jibril, adalah penghulu dari para malaikat yang bertugas sebagai perantara untuk menyampaikan wahyu kepada para nabi dan rasul dengan kehendak Allah swt. Firman Allah dalam surat Maryam ayat 64 yang artinya: “Dan tidaklah kami (Jibril) turun, kecuali dengan perintah Tuhanmu. Kepunyaan-Nyalah apa-apa yang ada di hadapan kita, apa-apa yang ada di belakang kita dan apa-apa yang ada di antara keduanya, dan tidaklah Tuhanmu lupa.” Firman Allah dalam surat Al Mukmin ayat 15, artinya: “(Dialah) Yang Maha Tinggi derajat-Nya, Yang mempunyai 'Arsy, Yang mengutus Jibril dengan (membawa) perintah-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya, supaya dia memperingatkan (manusia) tentang hari pertemuan (hari kiamat).”
b.  Malaikat Mikail, berfungsi sebagai utusan Allah yang bertugas memberi kemudahan atau rezeki kepada seluruh makhluk Allah swt., khususnya manusia. Selain itu, Malaikat Mikail mendampingi Malaikat Jibril melaksanakan tugas-tugasnya, sebagai berikut.
(1) Sewaktu Jibril membelah dada Nabi Muhammad saw., Malaikat Mikail bertugas mengambilkan air zam-zam untuk mencuci hati Nabi Muhammad saw. 
(2) Mendampingi Malaikat Jibril mengantarkan Nabi Muhammad saw. Saat peristiwa Isra Mikraj. 
c.  Malaikat Israfil, berfungsi sebagai utusan Allah yang bertugas meniup sangkakala pada saat menjelang hari kiamat dan menjelang manusia dibangkitkan.
d.  Malaikat Izrail, atau sering disebut dengan Malakul Maut, berfungsi sebagai utusan Allah yang bertugas mencabut nyawa makhluk hidup di dunia, termasuk para malaikat itu sendiri. 
e.  Malaikat Munkar, berfungsi sebagai utusan Allah yang bertugas menanyai apa yang telah diperbuat makhluk manusia pada saat hidup di dunia di dalam kubur.
f.  Malaikat Nakir, berfungsi sebagai utusan Allah yang bertugas menyiksa makhluk Allah dalam kubur.
g.  Malaikat Raqib, berfungsi sebagai utusan Allah yang bertugas mencatat amal baik manusia. 
h.  Malaikat Atid, berfungsi sebagai utusan Allah yang bertugas mencatat amal buruk manusia. Firman Allah swt. dalam surat Qaf ayat 18 yang artinya: “Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.”
i.   Malaikat Malik, atau Zabaniyah berfungsi sebagai utusan Allah yang bertugas menjaga neraka. Firman Allah swt. dalam surat At Tahrim ayat 6 yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
j.   Malaikat Ridwan, berfungsi sebagai utusan Allah yang bertugas menjaga surga tempat manusia menerima imbalan dari ketakwaan dan amal salehnya. Firman Allah swt., artinya: “Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan : "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu." Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.”(QS Al Baqarah/2:25)

3.   Fungsi Iman Kepada Malaikat
Malaikat adalah mahkluk Allah SWT. yang ghaib dan harus diyakini keberadaannya, sesuai dengan firman Allah SWT., artinya: “Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat,dan menafkahkan sebagian rezeki yang kami anugerahkan kepada mereka.” (QS AlBaqarah/2:2-3). Dalam ayat tersebut tetdapat kata “ghaib”, yaitu segala sesuatu yang diyakini adanya, tetapi tidak kelihatan oleh mata dan kepala serta tidak dapat ditangkap panca indra yang lainnya. Sebagai mahkluk “ghaib” dimensi malaikat tentu berbeda dengan dimensi manusia. Misalnya, dalam hal waktu, “satu hari malaikat = 50.000 tahun manusia”.

Beriman kepada malaikat dapat meningkatkan pengetahuan indra manusia kepada pengetahuan yang berada dibelakang benda atau materi yang disebut dengan pengetahuan metafisika. Namun, terkadang terjadi salah penafsiran yang mengakibatkan mereka terjerumus dalam cerita khurafat, dan tahayul yang pada akhirnya menimbulkan rasa takut yang tidak beralasan. Untuk menghilangkan rasa takut itu, mereka menyediakan bermacam-macam sesajian, seperti melalui upacara “menanam kepala kerbau” yang di yakini dapat menyelamatkan manusia. Oleh karena itu, dengan mengimani adanya malaikat dan hal-hal ghaib lainnya yang diterangkan dalam Al Qur’an dan hadist Nabi Saw. Jiwa manusia akan terbebas dari rasa takut yang tidak beralasan, khurafat, dan tahayul.

Iman kepada malaikat menjadikan manusia berhati-hati dalam tindak-tanduknya karena mereka yakin ada dan akan diminta pertanggung jawabannya di akhirat kelak. Iman kepada malaikat mempunyai pengaruh positif dan manfaat yang besar bagi kehidupan seseorang, antara lain sebagai berikut.
  1. Semakin meyakini kebesaran, kekuatan dan kemahakuasaan Allah SWT. 
  2. Bersyukur kepada-Nya, karena telah menciptakan para malaikat untuk membantu kehidupan dan kepentingan manusia dan jin.
  3. Menumbuhkan cinta kepada amal shalih, karena mengetahui ibadah para malaikat.
  4. Merasa takut bermaksiat karena meyakini berbagai tugas malaikat seperti mencatat perbuatannya, mencabut nyawa dan menyiksa di naar. 
  5. Cinta kepada malaikat karena kedekatan ibadahnya kepada Allah SWT, dan karena mereka selalu membantu dan mendoakan kita.

Jumlah malaikat yang diciptakan oleh Allah SWT sangatlah banyak, hal ini dijelaskan Rasulullah SAW dalam 2 buah hadits berikut:
(a) Bersabda Nabi SAW: “Sesungguhnya aku mendengar langit berkeriut Dan bergemeretak, Dan tidaklah Ada satu tempat sebesar sejengkal kecuali ada seorang malaikat meletakkan dahinya sedang bersujud atau berdiri shalat.”
(b)  Bersabda Nabi SAW: “Masuk ke dalam baitul Ma’mur pada setiap harinya 70.000 malaikat dan tidak pernah keluar lagi sampai Hari Kiamat.”

4.  Perbedaan manusia dengan malaikat
  1. Dalam asal kejadian dari nur atau cahaya, sedangkan manusia dari sari pati tanah.
  2. Dalam sifat-sifatnya malaikat tidak punya akal, nafsu dan perasaan. Sedangkan manusia punya akal, nafsu dan perasaan.
  3. Malaikat yang tidak perlu makan dan minum, tidak berjenis kelamin, serta tidak melakukan perkawinan, sedangkan manusia perlu makan dan minum, berlainan jenis, serta melakukan perkawinan. 
  4. Semua malaikat taat pada perintah Allah, manusia ada yang taat dan ada yang durhaka.
  5. Malaikat dapat berubah-ubah wujud, manusia tidak dapat berubah wujud.

5.   Contoh perilaku beriman kepada malaikat
·   Selalu berkata baik dan jika tidak mampu lebih baik dia diam saja. Perilakunya senantiasa termasuk akhlak mulia yang mendatangkan manfaat bagi pelakunya dan orang lain. 
·   Perilaku orang beriman dengan orang beriman yang lainnya akan selalu saling membantu dan saling menguatkan dalam hal-hal positif yang diridhai Allah SWT. 
·     Perilaku orang beriman itu kalau berada pada situasi yang menyenangkan ia akan bersyukur, sedangkan kalau berada pada situasi musibah, ia akan bersabar dan tidak gelisah dan berkeluh kesah.
·   Selain itu, orang yang beriman kepada malaikat akan memuliakan malaikat dan merasa malu kalau berbuat dosa, karena ia yakin perbuatan dosanya selalu disaksikan oleh malaikat. 

6.   Penerapan Iman kepada malaikat dalam sikap dan perilaku
1.   Gemar melaksanakan sholat berjamaah, disebabkan adanya keyakinan bahwa para malaikat selalu ikut dalam salat berjamaah.
2.    Gemar berperilaku dermawan, yakni membelanjakan hartanya untuk kebaikan seperti bersodaqoh dan menyantuni anak yatim, dan memberi bantuan harta kepada fakir miskin.
3.  Gemar berperilaku menuntut ilmu, baik ilmu pengetahuan umum maupun ilmu pengetahuan tentang islam.

4.      Gemar membaca Al-Qur'an.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar