1. Pengertian
Iman Kepada Malaikat
Iman kepada malaikat adalah
Rukun Iman yang ke-2. Rukun Iman yang jumlahnya ada 6 merupakan satu kesatuan
yang tidak dapat dipisah-pisahkan, juga tidak dapat dipilih-pilih. Sehingga
tidak disebut orang beriman jika tidak meyakini salah satu dari Rukum Iman
tersebut. Malaikat bertugas dan berfungsi sebagai perantara dan pelaksana
kehendak Allah SWT., terutama yang berhubungan dengan alam rohani manusia. Asal
kata malaikat adalah malak,
jamaknya malaikat,
sedangkan akar katanya ialah a’lak atau a’luuka yang berarti risalah atau menyampaikan
pesan.
Banyak bukti yang menunjukkan adanya malaikat, misalnya malaikat penyampai
wahyu yang diterima oleh para nabi dan rasul. Sejak Nabi Adam a.s. sampai
Rasulullah saw., malaikat yang menyampaikan wahyu adalah Malaikat Jibril.
Firman Allah swt dalam surat Hud ayat 69 sampai 70 yang artinya: 69.” Dan
sesungguhnya utusan-utusan Kami (malaikat-malaikat) telah datang kepada lbrahim
dengan membawa kabar gembira. Mereka mengucapkan,’Salaman’ (Selamat). Ibrahim
menjawab,’Salamun’ (Selamatlah), maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan
daging sapi yang dipanggang.”70. ” Maka tatkala dilihatnya tangan mereka
tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka, dan merasa takut
kepada mereka. Malaikat itu berkata, "Jangan kamu takut, sesungguhnya kami
adalah (malaikat) yang diutus kepada kaum Luth.”
Al Quran menyatakan bahwa manusia berasal dari tanah dan jin berasal dari
api. Menurut hadis yang bersumber dari Siti Aisyah r.a. yang diriwayatkan oleh
Muslim bahwa malaikat diciptakan dari cahaya. Jika manusia berasal dari zat
(materi) padat dan wujud nyata, maka malaikat tidalk berasal dari zat padat dan
wujud tidak kelihatan, tidak nyata, atau gaib. Firman Allah dalam surat Al
Ahzab ayat 9 yang artinya: ” Hai orang-orang yang beriman, ingatlah
akan nikmat Allah (yang telah dikurniakan) kepadamu ketika datang kepadamu
tentara-tentara, lalu Kami kirimkan kepada mereka angin topan dan tentara yang
tidak dapat kamu melihatnya. Dan adalah Allah Maha Melihat akan apa yang kamu kerjakan.”
Malaikat
tidak pernah membantah atas segala perintah Allah swt. dan selalu taat dan
patuh kepada Allah swt. Seperti yang tercantum dalam Al Quran surat An
Nahl ayat 50 yang artinya: “Mereka takut kepada Tuhan mereka yang berkuasa
atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka).” Firman Allah juga menjelaskan
sebagai berikut: ” Dan
(ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, ”Sujudlah kamu kepada
Adam”, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya.
Patutkah kamu mengambil dia dan turanan-turunannya sebagai pemimpin selain
daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai
pengganti (Allah) bagi orang-orang yang zalim.”(QS Al Kahfi/18:50).
Dalam surat Al Ma’arij ayat
empat (4), para maialikat dikatakan memiliki kecepatan gerak yang luar biasa.
Para malaikat jika menghadap Allah swt. hanya membutuhkan waktu satu hari yang
kadarnya lima puluh ribu tahun. Fungsi pokok malaikat ialah
menyampaikan pesan Allah swt. kepada makhluk lainnya, khususnya manusia
sebagaimana dijelaskan dalam Al Quran sebagai berikut.
- Malaikat sebagai perantara
dalam menyampaikan wahyu Allah. Firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat
27, Asy Syura ayat 27, serta An Nisa ayat 163.
- Malaikat sebagai perantara
untuk menabahkan dan menguatkan hati orang-orang yang beriman. Hal
tersebut dijelaskan dalam surat Lukman ayat 30.
- Malaikat sebagai perantara
dalam melaksanakan hukuman Allah swt. Firman Allah dalam surat Ali Imran
ayat 41-44.
- Malaikat sebagai penolong
dan mendoakan manusia. Sebagaimana yang tercantum dalam surat An Najm ayat
26, Asy Syura ayat 5, Al Mukmin ayat 79, serta Ali Imran ayat 43.
- Malaikat memberikan
pertolongan kepada manusia dalam perkembangan rohaninya. Firman Allah
dalam surat Al Ahzab ayat 43 dan Asy Syura ayat 5.
- Malaikat memberikan ilham
atau penjelasan ke dalam dada (hati) manusia. Firman Allah dalam surat Al
Qiyamah ayat 16-19.
- Malaikat mencatat tingkah
laku atau perbuatan manusia. Firman Allah dalam surat Al Qasas ayat 10-12.
- Malakiat mencabut nyawa
manusia. Firman Allah dalam surat An Nahl ayat 27-28 serta An Nisa ayat 97.
- Malaikat mendatangkan azab
bagi umat yang zalim dan mengingkari ayat-ayat Tuhan. Firman Allah dalam surat
Muhammad ayat 27.
- Malaikat mengiringi atau
mengikuti manusia secara bergiliran. Firman Allah dalam surat Ar Ra’ad
ayat 11.
2. Nama
Malaikat dan Tugasnya
Jumlah malaikat cukup banyak, tetapi
jumlah malaikat yang patut diketahui dan diimani manusia hanyalah 10 nama,
yaitu sebagai berikut.
a. Malaikat Jibril, adalah penghulu dari para malaikat yang bertugas
sebagai perantara untuk menyampaikan wahyu kepada para nabi dan rasul dengan
kehendak Allah swt. Firman Allah dalam surat Maryam ayat 64 yang artinya: “Dan tidaklah kami (Jibril) turun, kecuali dengan perintah Tuhanmu.
Kepunyaan-Nyalah apa-apa yang ada di hadapan kita, apa-apa yang ada di belakang
kita dan apa-apa yang ada di antara keduanya, dan tidaklah Tuhanmu
lupa.” Firman Allah dalam surat Al Mukmin ayat 15,
artinya: “(Dialah) Yang Maha Tinggi derajat-Nya, Yang mempunyai 'Arsy,
Yang mengutus Jibril dengan (membawa) perintah-Nya kepada siapa yang
dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya, supaya dia memperingatkan (manusia)
tentang hari pertemuan (hari kiamat).”
b. Malaikat Mikail, berfungsi sebagai utusan Allah yang bertugas memberi kemudahan atau rezeki
kepada seluruh makhluk Allah swt., khususnya manusia. Selain itu, Malaikat Mikail
mendampingi Malaikat Jibril melaksanakan tugas-tugasnya, sebagai berikut.
(1) Sewaktu Jibril membelah dada Nabi Muhammad saw., Malaikat Mikail
bertugas mengambilkan air zam-zam untuk mencuci hati Nabi Muhammad
saw.
(2) Mendampingi Malaikat Jibril mengantarkan Nabi Muhammad saw. Saat
peristiwa Isra Mikraj.
c. Malaikat Israfil, berfungsi sebagai utusan Allah yang bertugas meniup sangkakala pada
saat menjelang hari kiamat dan menjelang manusia dibangkitkan.
d. Malaikat Izrail, atau
sering disebut dengan Malakul Maut, berfungsi sebagai utusan Allah yang
bertugas mencabut nyawa makhluk hidup di dunia, termasuk para malaikat itu
sendiri.
e. Malaikat Munkar, berfungsi sebagai utusan Allah yang bertugas menanyai apa yang telah
diperbuat makhluk manusia pada saat hidup di dunia di dalam kubur.
f. Malaikat Nakir, berfungsi sebagai utusan Allah yang bertugas menyiksa makhluk Allah dalam kubur.
f. Malaikat Nakir, berfungsi sebagai utusan Allah yang bertugas menyiksa makhluk Allah dalam kubur.
g. Malaikat Raqib, berfungsi sebagai utusan Allah yang bertugas mencatat amal baik
manusia.
h. Malaikat Atid, berfungsi sebagai utusan Allah yang bertugas mencatat amal buruk manusia.
Firman Allah swt. dalam surat Qaf ayat 18 yang artinya: “Tiada suatu
ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang
selalu hadir.”
i. Malaikat Malik, atau Zabaniyah berfungsi sebagai utusan Allah yang bertugas menjaga neraka.
Firman Allah swt. dalam surat At Tahrim ayat 6 yang artinya: “Hai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya
kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
j. Malaikat Ridwan, berfungsi sebagai utusan Allah yang bertugas menjaga surga tempat manusia
menerima imbalan dari ketakwaan dan amal salehnya. Firman Allah swt., artinya: “Dan
sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa
bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya.
Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan
: "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu." Mereka diberi
buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang
suci dan mereka kekal di dalamnya.”(QS Al Baqarah/2:25)
3. Fungsi
Iman Kepada Malaikat
Malaikat adalah
mahkluk Allah SWT. yang ghaib dan harus diyakini keberadaannya, sesuai dengan
firman Allah SWT., artinya: “Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan
padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat,dan
menafkahkan sebagian rezeki yang kami anugerahkan kepada mereka.” (QS
AlBaqarah/2:2-3). Dalam ayat tersebut
tetdapat kata “ghaib”, yaitu segala sesuatu yang diyakini adanya, tetapi tidak
kelihatan oleh mata dan kepala serta tidak dapat ditangkap panca indra yang
lainnya. Sebagai mahkluk “ghaib” dimensi malaikat tentu berbeda dengan dimensi
manusia. Misalnya, dalam hal waktu, “satu hari malaikat = 50.000 tahun
manusia”.
Beriman kepada malaikat
dapat meningkatkan pengetahuan indra manusia kepada pengetahuan yang berada
dibelakang benda atau materi yang disebut dengan pengetahuan metafisika. Namun,
terkadang terjadi salah penafsiran yang mengakibatkan mereka terjerumus dalam
cerita khurafat, dan tahayul yang pada akhirnya menimbulkan rasa takut yang
tidak beralasan. Untuk menghilangkan rasa takut itu, mereka menyediakan bermacam-macam
sesajian, seperti melalui upacara “menanam kepala kerbau” yang di yakini dapat
menyelamatkan manusia. Oleh karena itu, dengan mengimani adanya malaikat dan
hal-hal ghaib lainnya yang diterangkan dalam Al Qur’an dan hadist Nabi Saw.
Jiwa manusia akan terbebas dari rasa takut yang tidak beralasan, khurafat, dan
tahayul.
Iman kepada malaikat
menjadikan manusia berhati-hati dalam tindak-tanduknya karena mereka yakin ada
dan akan diminta pertanggung jawabannya di akhirat kelak. Iman kepada malaikat mempunyai
pengaruh positif dan manfaat yang besar bagi kehidupan seseorang, antara lain
sebagai berikut.
- Semakin meyakini kebesaran,
kekuatan dan kemahakuasaan Allah SWT.
- Bersyukur kepada-Nya, karena telah menciptakan para malaikat untuk
membantu kehidupan dan kepentingan manusia dan jin.
- Menumbuhkan cinta kepada amal shalih, karena mengetahui ibadah para
malaikat.
- Merasa takut bermaksiat karena meyakini berbagai tugas malaikat
seperti mencatat perbuatannya, mencabut nyawa dan menyiksa di naar.
- Cinta kepada malaikat karena
kedekatan ibadahnya kepada Allah SWT, dan karena mereka selalu membantu
dan mendoakan kita.
Jumlah malaikat
yang diciptakan oleh Allah SWT sangatlah banyak, hal ini dijelaskan Rasulullah
SAW dalam 2 buah hadits berikut:
(a) Bersabda Nabi SAW: “Sesungguhnya aku mendengar langit berkeriut Dan
bergemeretak, Dan tidaklah Ada satu tempat sebesar sejengkal kecuali ada
seorang malaikat meletakkan dahinya sedang bersujud atau berdiri shalat.”
(b) Bersabda Nabi SAW: “Masuk ke dalam baitul Ma’mur pada setiap harinya 70.000
malaikat dan tidak pernah keluar lagi sampai Hari Kiamat.”
4. Perbedaan manusia dengan malaikat
- Dalam asal kejadian dari nur atau cahaya, sedangkan manusia dari sari
pati tanah.
- Dalam sifat-sifatnya
malaikat tidak punya akal, nafsu dan perasaan. Sedangkan manusia punya akal, nafsu dan perasaan.
- Malaikat yang tidak perlu makan dan minum, tidak berjenis kelamin,
serta tidak melakukan perkawinan, sedangkan manusia perlu makan dan minum,
berlainan jenis, serta melakukan perkawinan.
- Semua malaikat taat pada perintah Allah, manusia ada yang taat dan ada
yang durhaka.
- Malaikat dapat berubah-ubah wujud, manusia tidak dapat berubah wujud.
5. Contoh perilaku beriman kepada malaikat
· Selalu berkata baik dan jika tidak mampu lebih baik dia diam
saja. Perilakunya senantiasa termasuk akhlak mulia yang mendatangkan
manfaat bagi pelakunya dan orang lain.
· Perilaku orang beriman dengan orang beriman yang lainnya akan selalu saling
membantu dan saling menguatkan dalam hal-hal positif yang diridhai Allah
SWT.
· Perilaku orang beriman itu kalau berada pada situasi yang menyenangkan ia
akan bersyukur, sedangkan kalau berada pada situasi musibah, ia akan bersabar
dan tidak gelisah dan berkeluh kesah.
· Selain itu, orang yang beriman kepada malaikat akan memuliakan malaikat dan
merasa malu kalau berbuat dosa, karena ia yakin perbuatan dosanya selalu
disaksikan oleh malaikat.
6. Penerapan Iman kepada malaikat dalam sikap dan perilaku
1. Gemar melaksanakan sholat
berjamaah, disebabkan adanya keyakinan bahwa para malaikat selalu ikut dalam
salat berjamaah.
2. Gemar berperilaku
dermawan, yakni membelanjakan hartanya untuk kebaikan seperti bersodaqoh dan
menyantuni anak yatim, dan memberi bantuan harta kepada fakir miskin.
3. Gemar berperilaku
menuntut ilmu, baik ilmu pengetahuan umum maupun ilmu pengetahuan tentang
islam.
4.
Gemar membaca Al-Qur'an.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar